Sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga passion yang menyatukan jutaan orang di seluruh dunia. Dari gemuruh stadion hingga obrolan seru di warung kopi, selalu ada cerita menarik di balik setiap pertandingan. Di sini, kami hadir untuk menyajikan berita terkini, analisis tajam, dan fakta unik seputar dunia sepak bola dengan gaya yang santai dan mudah dicerna.

Apakah kamu penggemar berat yang selalu update skor terbaru, atau sekadar penikmat gol-gol indah di highlight pertandingan? Tenang, di sini kamu bakal menemukan semua yang kamu butuhkan! Dari liga top Eropa hingga kisah inspiratif di lapangan hijau, kami siap menemani harimu dengan informasi sepak bola yang seru dan tentunya human friendly.

eyesoccer.id – Real Madrid mengalahkan Manchester City 3-2 di leg pertama babak play-off Liga Champions berkat gol dari Kylian Mbappe, Brahim Diaz, dan Jude Bellingham.

Carlo Ancelotti mengungkapkan bahwa Real Madrid sengaja menargetkan Ederson dalam kemenangan mereka atas Manchester City pada Rabu malam.

City sempat unggul 2-1 hingga dua menit terakhir berkat dua gol dari Erling Haaland, sementara Madrid hanya membalas melalui Kylian Mbappe. Namun, segalanya berubah di penghujung laga ketika Brahim Diaz dan Jude Bellingham mencetak gol di menit-menit akhir, memberi Madrid keunggulan satu gol untuk dibawa ke leg kedua.

Gol Diaz terjadi akibat kesalahan umpan dari Ederson yang membuka peluang serangan Madrid. Sementara itu, kiper asal Brasil tersebut juga maju terlalu jauh saat menghadapi Vinicius Jr, memungkinkan bola diangkat ke arah Bellingham yang dengan mudah menyarangkan gol kemenangan.

Ancelotti kemudian menjelaskan bahwa Madrid memang sengaja menargetkan Ederson melalui tekanan tinggi mereka sepanjang pertandingan.

“Kami berusaha menekan tinggi saat Ederson menguasai bola, lalu turun ke blok tengah saat dia tidak menguasainya. Para penyerang kami masuk ke dalam, sementara para gelandang tidak terlalu menekan,” ujar Ancelotti dalam konferensi pers usai laga.

“Saat menguasai bola, kami ingin memperlebar permainan, memaksimalkan kualitas tim, menguasai bola dengan baik, dan tidak terpancing memainkan bola panjang. Pada akhirnya, semuanya berjalan sesuai rencana.”

Sementara itu, manajer City, Pep Guardiola, membela kipernya setelah kesalahan yang berujung pada gol penyeimbang Diaz.

“Eddy memutuskan untuk memainkan bola panjang, tapi tendangannya kurang baik dan mereka mencetak gol,” ujar Guardiola.

“Mungkin jika kami memainkan bola pendek dan mereka mencetak gol, kalian akan bilang kami seharusnya bermain panjang. Pemain harus membuat keputusan dalam situasi tertentu—kadang berhasil, kadang tidak. Ini bukan kali pertama terjadi.”

“Kami harus merenungkan dan belajar dari kesalahan ini agar tidak terulang di masa depan. Yang terpenting adalah tetap berani menghadapi pertandingan selanjutnya.”

Leg kedua akan berlangsung di Santiago Bernabeu pada Rabu depan, dengan Manchester City harus membalikkan defisit satu gol jika ingin menjaga harapan mereka untuk mempertahankan gelar Liga Champions tetap hidup.

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer