Sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga passion yang menyatukan jutaan orang di seluruh dunia. Dari gemuruh stadion hingga obrolan seru di warung kopi, selalu ada cerita menarik di balik setiap pertandingan. Di sini, kami hadir untuk menyajikan berita terkini, analisis tajam, dan fakta unik seputar dunia sepak bola dengan gaya yang santai dan mudah dicerna.

Apakah kamu penggemar berat yang selalu update skor terbaru, atau sekadar penikmat gol-gol indah di highlight pertandingan? Tenang, di sini kamu bakal menemukan semua yang kamu butuhkan! Dari liga top Eropa hingga kisah inspiratif di lapangan hijau, kami siap menemani harimu dengan informasi sepak bola yang seru dan tentunya human friendly.

eyesoccer.id – Erling Haaland menunjukkan reaksi kecewa dan tantrum setelah Manchester City gagal mempertahankan keunggulan saat menghadapi Real Madrid di leg pertama babak knock-out Liga Champions.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Etihad Stadium pada Rabu (12/2) dini hari WIB kemarin, Manchester City sempat unggul 2-1 sebelum kebobolan dua gol di menit-menit akhir.

Real Madrid berhasil mencetak gol kemenangan melalui Brahim Diaz dan Jude Bellingham, yang membuat mereka lebih diunggulkan untuk lolos ke babak 16 besar. Haaland, yang sebelumnya mencetak dua gol untuk City, terlihat sangat kecewa setelah gawang timnya kembali kebobolan.

Kekecewaan Erling Haaland

Berdasarkan rekaman dari fitur ‘Pit Cam’ milik Manchester City, Haaland tampak mengamati rekan-rekannya di lini belakang dengan ekspresi marah setelah gol Bellingham terjadi.

Striker internasional Norwegia itu terlihat berjalan memutar di tengah lapangan sambil menggerutu dan melontarkan kata-kata yang mencerminkan kekecewaannya.

Saat bola dikembalikan ke tengah lapangan, dia mengambilnya sebelum mengarahkan kata-kata tajam kepada salah satu rekannya yang tidak terlihat dalam rekaman.

Beberapa saat kemudian, Haaland kembali menoleh ke belakang dengan raut frustrasi pasca kebobolan timnya tersebut sebelum akhirnya meletakkan bola di titik tengah dan berjalan pergi.

Saat peluit panjang dibunyikan, dia hanya memberikan jabat tangan singkat kepada beberapa pemain Madrid seperti Bellingham, Rodrygo, dan Kylian Mbappe sebelum langsung menuju lorong stadion tanpa berbicara banyak.

Rico Lewis, yang juga hendak masuk ke ruang ganti, bahkan tidak sempat berbincang dengan Haaland karena pemain internasional Norwegia itu langsung masuk ke dalam.

Optimisme John Stones

John Stones menggambarkan suasana ruang ganti Manchester City sebagai tempat yang dipenuhi kemarahan dan kekecewaan setelah pertandingan berakhir. Haaland juga tampak masih kesal ketika meninggalkan stadion sekitar satu jam setelah laga berakhir dan menolak wawancara pasca-pertandingan dengan jawaban singkat dan tegas.

Stones menilai timnya harus lebih cermat dalam mengelola pertandingan, terutama di laga-laga besar seperti ini. Dua menjelaskan bahwa ada momen-momen yang seharusnya bisa dimanfaatkan dengan lebih baik, baik dengan memperlambat tempo permainan maupun dengan bermain lebih langsung.

Bek asal Inggris itu menambahkan bahwa rasa sakit dan kemarahan adalah hal yang wajar setelah kekalahan seperti ini. Namun, dia percaya bahwa setelah tim menganalisis pertandingan dengan lebih tenang, mereka akan memiliki pemahaman yang lebih jelas untuk menghadapi leg kedua.

Dia juga menekankan pentingnya bersikap kritis terhadap diri sendiri dan melakukan diskusi internal guna mencari solusi. Menurutnya, City masih memiliki peluang untuk membalikkan keadaan di leg kedua karena sudah pernah melakukannya sebelumnya. Dia meyakini timnya memiliki semua yang dibutuhkan untuk meraih hasil positif di Madrid.

Stones menilai bahwa meskipun timnya menghadapi tantangan berat, mereka masih punya kesempatan besar untuk membalikkan keadaan. Dia menyebut bahwa timnya harus menunjukkan performa terbaik dalam delapan hari ke depan dan bertekad untuk melakukannya.

Related Post

Leave a Comment

Ads - Before Footer