Sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga passion yang menyatukan jutaan orang di seluruh dunia. Dari gemuruh stadion hingga obrolan seru di warung kopi, selalu ada cerita menarik di balik setiap pertandingan. Di sini, kami hadir untuk menyajikan berita terkini, analisis tajam, dan fakta unik seputar dunia sepak bola dengan gaya yang santai dan mudah dicerna.
Apakah kamu penggemar berat yang selalu update skor terbaru, atau sekadar penikmat gol-gol indah di highlight pertandingan? Tenang, di sini kamu bakal menemukan semua yang kamu butuhkan! Dari liga top Eropa hingga kisah inspiratif di lapangan hijau, kami siap menemani harimu dengan informasi sepak bola yang seru dan tentunya human friendly.

eyesoccer.id – Mantan bek kiri legendaris Real Madrid, Marcelo, baru-baru ini berbagi pengalamannya saat berbicara dalam acara ‘La Revuelta’. Dalam kesempatan tersebut, dia mengenang duel-duel panas yang pernah dia jalani selama El Clasico melawan Barcelona.
Pemain asal Brasil itu mengungkapkan bahwa menghadapi Lionel Messi selalu menjadi tantangan berat karena kecepatan dan kemampuan dribbling luar biasa dari sang bintang Argentina.
Marcelo mengakui bahwa Messi adalah pemain yang sulit untuk dijaga. Dia mengingat beberapa momen ketika Messi dengan mudah melewatinya tanpa dia sempat bereaksi.
Menurutnya, Messi adalah pemain yang luar biasa dan sangat cepat dalam mengambil keputusan di lapangan. Dia juga menambahkan bahwa di tempat asalnya, dribbling adalah hal yang paling dihargai, sehingga ia selalu berusaha untuk tidak mudah dilewati lawan.
Saat pembawa acara menyebut Messi sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang sejarah, Marcelo tidak sepenuhnya setuju. Dia berpendapat bahwa tidak ada satu pemain yang bisa disebut sebagai yang terbaik sepanjang masa.
Baginya, dunia sepak bola telah melahirkan banyak legenda dengan keunggulan masing-masing, dan Messi hanyalah salah satu dari sekian banyak pemain hebat yang pernah ada.
Rivalitas Ronaldo-Messi
Selain membahas Messi, Marcelo juga mengungkapkan rasa syukurnya karena bisa bermain di era yang sama dengan Cristiano Ronaldo dan Messi. Dia menyoroti rivalitas sengit antara dua pemain terbaik dunia tersebut, terutama saat keduanya masih membela Real Madrid dan Barcelona.
Menurutnya, persaingan antara mereka begitu ketat hingga jika salah satu mencetak dua gol, yang lain merasa harus mencetak tiga. Dia merasa beruntung bisa menyaksikan persaingan tersebut secara langsung dan menikmati bagaimana keduanya terus mendorong satu sama lain untuk tampil lebih baik di setiap pertandingan.
Tak hanya membahas rivalitas dengan Barcelona di lapangan, Marcelo juga mengungkapkan bahwa dia masih memiliki hubungan baik dengan beberapa mantan pemain Barcelona.
Dia menyebut nama Gerard Pique sebagai salah satu pemain yang masih sering dia ajak berbicara. Menurutnya, Pique adalah sosok yang sangat jujur dan autentik, sesuatu yang sangat dia hargai.
Selain itu, dia juga mengungkapkan rasa hormatnya terhadap Carles Puyol, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez yang menurutnya adalah pemain sepak bola dengan karakter luar biasa.
Kenang Barcelona Era Guardiola
Marcelo juga mengenang betapa sulitnya menghadapi Barcelona di era kepelatihan Pep Guardiola. Dia menjelaskan bahwa saat itu Real Madrid harus berusaha merebut bola, tetapi menghadapi tim yang sangat dominan dalam penguasaan bola seperti Barcelona membuat segalanya menjadi lebih sulit.
Dia mengakui bahwa pertandingan melawan Barcelona asuhan Guardiola selalu menjadi tantangan berat bagi Real Madrid karena mereka sangat sulit dikendalikan di atas lapangan.
Legenda sepak bola Brasil ini mengakhiri pembicaraannya dengan menegaskan bahwa meskipun rivalitas dengan Barcelona sangat sengit, dia tetap merasa bersyukur bisa menghadapi tim-tim terbaik dan pemain-pemain hebat sepanjang kariernya di sepak bola profesional.