Sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga passion yang menyatukan jutaan orang di seluruh dunia. Dari gemuruh stadion hingga obrolan seru di warung kopi, selalu ada cerita menarik di balik setiap pertandingan. Di sini, kami hadir untuk menyajikan berita terkini, analisis tajam, dan fakta unik seputar dunia sepak bola dengan gaya yang santai dan mudah dicerna.
Apakah kamu penggemar berat yang selalu update skor terbaru, atau sekadar penikmat gol-gol indah di highlight pertandingan? Tenang, di sini kamu bakal menemukan semua yang kamu butuhkan! Dari liga top Eropa hingga kisah inspiratif di lapangan hijau, kami siap menemani harimu dengan informasi sepak bola yang seru dan tentunya human friendly.

AC Milan 1-1 Feyenoord (agregat 1-2) – Perjalanan AC Milan di Liga Champions musim ini berakhir dengan cara yang mengecewakan setelah hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Feyenoord di San Siro di babak playoff leg kedua. Hasil tersebut membuat Rossoneri tersingkir dengan agregat 2-1.
Milan sebenarnya mendapat start yang sempurna ketika Santiago Gimenez mencetak gol cepat di menit pertama untuk menyamakan agregat. Namun, kartu merah Theo Hernandez di babak kedua mengubah jalannya pertandingan. Feyenoord kemudian mencetak gol penyeimbang melalui Julian Carranza, yang memastikan tim asal Belanda itu melaju ke babak 16 besar.
Hasil ini menjadi pukulan besar bagi Milan, yang sejak awal diprediksi mampu membalikkan keadaan meski tertinggal di leg pertama. Namun, mimpi mereka harus sirna setelah gagal memenuhi ekspektasi di laga penentuan.
Awal Sempurna Milan Dirusak oleh Petaka di Babak Kedua
Sergio Conceicao melakukan tiga perubahan dari laga melawan Hellas Verona, dengan memasukkan Strahinja Pavlovic, Christian Pulisic, dan Rafael Leao ke dalam starting XI. Joao Felix dan Santiago Gimenez juga dipasang sejak awal untuk membentuk lini serang ‘Fantastic Four’.
Milan memulai pertandingan dengan luar biasa. Gimenez mencetak gol cepat ke gawang mantan klubnya di menit pertama. Bermula dari sepak pojok pendek Theo Hernandez ke Joao Felix, bola dikirim ke kotak penalti dan disundul oleh Malick Thiaw ke arah Gimenez, yang dengan mudah menyelesaikannya dari jarak dekat.
Feyenoord mencoba merespons cepat, dengan Moder melepaskan tembakan yang melambung di atas mistar, sementara di sisi lain, Tijjani Reijnders juga gagal mengarahkan tembakan ke gawang usai menerima umpan dari Kyle Walker.
Peluang emas Milan datang di menit ke-19 ketika Felix mengirim umpan melengkung indah kepada Gimenez, yang mampu mengontrol bola dengan baik sebelum melepaskan tembakan. Sayangnya, upayanya masih melambung.
Theo Hernandez hampir membawa Milan unggul dalam agregat ketika ia mendapatkan bola pantul dari tembakan Joao Felix. Namun, tembakan bek Prancis itu hanya mengenai tiang gawang.
Feyenoord perlahan mulai bangkit dan menciptakan peluang di 11 menit sebelum turun minum. Sebuah umpan silang dari sisi kiri pertahanan Milan diterima oleh Redmond, namun tembakannya masih melebar.
Joao Felix kembali mengancam menjelang akhir babak pertama, tetapi tendangannya dari tepi kotak penalti masih mampu ditepis kiper Feyenoord, Wellenreuther. Beberapa saat kemudian, Leao menerima umpan terobosan brilian dari Felix, namun penyelesaiannya masih bisa dimentahkan oleh kiper lawan.
Kartu Merah Theo Hernandez Membuat Milan Terpuruk
Milan memulai babak kedua dengan agresif dan menciptakan dua peluang berbahaya. Leao mengirim umpan kepada Theo Hernandez, tetapi bola cut-back-nya berhasil diblok oleh pertahanan Feyenoord. Sesaat kemudian, Walker melepaskan tembakan keras yang berhasil diamankan oleh Wellenreuther.
Namun, petaka datang di menit ke-52. Wasit Szymon Marciniak mengeluarkan kartu merah untuk Theo Hernandez setelah menerima kartu kuning kedua. Bek kiri itu dianggap melakukan simulasi saat berusaha mendapatkan pelanggaran di kotak penalti.
Setelah kehilangan satu pemain, Milan mencoba bertahan dan sesekali menyerang. Pulisic hampir mencetak gol setelah melepaskan tembakan keras dari sisi kiri, tetapi tidak cukup untuk menguji kiper lawan.
Milan kemudian melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Davide Bartesaghi untuk menggantikan Pulisic. Gimenez juga ditarik keluar oleh Feyenoord, dengan Youssouf Fofana masuk sebagai penggantinya.
Namun, bencana benar-benar datang di menit ke-74. Feyenoord menyamakan kedudukan melalui Julian Carranza yang menyundul umpan silang dari Bueno. Pemain pengganti itu berhasil lolos dari kawalan Pavlovic dan Bartesaghi, sebelum mencetak gol dari jarak dekat.
Milan berusaha merespons dengan memasukkan Samuel Chukwueze dan Tammy Abraham untuk menambah daya serang. Namun, meskipun mereka terus melancarkan umpan silang ke kotak penalti di menit-menit akhir, tidak ada gol tambahan yang tercipta.
Saat peluit panjang berbunyi, para pendukung Milan di San Siro meluapkan kekecewaan mereka dengan sorakan keras. Hasil ini jelas menjadi pukulan telak bagi Rossoneri, yang kini harus mengalihkan fokus mereka ke kompetisi domestik setelah tersingkir secara menyakitkan dari Liga Champions.